My Baby

Razita Khairina. Nama yang sederhana, degan arti yang sederhana, sesederhana ketika aku menyayanginya. BUNGA KEBAJIKAN, aku hanya ingin dengan kehadirannya bisa memberikan kebaikan untuk keluarga kami, menjadi pelita, dan ketentraman dalam kehidupan kami. Nama yang tidak sepanjang dan tidak serumit nama saudara perempuan lainnya.

Dia cantik, kata orang yang melihatnya, sedang menurutku sama saja dengan anak-anakku yang lain. Jika dia istimewa karena dia adalah si bungsuku. Entahlah, rasanya aku tak pernah ingin jauh darinya. Menikmati tiap detik kebersamaan dengannya adalah hal yang paling membahagiakan dalam hidupku.

Jumat malam dia terjatuh dari tempat tidur kami dengan ketinggian lebih kurang 70 cm. Menangis, menyalahkan diri sendiri, marah, aku benar-benar menyesal telah tertidur pulas sehingga tidak menyadari geraknya yang semakin lincah. Memeriksa tiap centi kepala dan badannya, mengolesi kepalanya dengan minyak but-but tetap tidak menghadirkan ketenangan. Hanya sesaat dia menangis, untuk kemudian tertidur dengan nyenyak seolah tak terjadi apa-apa. Dan tinggalah aku dengan tetap was-was dan melanjutkan malam dengan sholat tahajud memohon agar diberikan kesehatan untuknya, gadis kecilku.

Alhamdulillah, 5 hari telah berlalu, dan tetap kulihat tawa cerianya setiap pagi sambil mengantar kepergianku ke kantor. Peluk cium umi buatmu sayang, umi menyayangimu selalu............