Malam terasa semakin sepi, namun mataku sampai detik ini masih belum terpejam. Anganku mengajak kemasa lalu ketika suamiku meminta izin untuk menikah lagi. Sakit itu masih sangat terasa.
“Ma, aku ingin menikahi temanku” pelan suara Mas Haris suamiku, tapi bagai halilintar terdengar di telingaku. Kesedihanku langsung memuncak.