.: Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang :.

Tuesday, November 23, 2010

AKTIVITAS UNTUK ANAK CBL


Pada anak dengan celah bibir dan langit-langit, akan mengalami banyak masalah dengan suara. Celah pada bibir bisa ditutup pada usia 3 bulan tergantung berat badan anak (Role of ten). Demikian juga dengan celah pada langit-langit bisa dilakukan operasi penutupan pada usia 1 sampai dengan 1,5 tahun sebelum aktivitas pengeluaran suara dimulai (Bubling) yang biasanya dimulai pada anak saat berumur 1,5 tahun. Berikut adalah beberapa ide untuk membantu mendorong pergerakan bibir dan lidah serta suara yang penting untuk mengembangkan kemampuan bicara.


Jika anak Anda memiliki celah bibir/langit-langit, sebelum itu diperbaiki, maka dalam keadaan diam, posisi bagian belakang lidah umumnya akan berada di atas, di bagian langit-langit yang terbelah. Akibatnya, bagian tengah dan ujung lidah tidak berada di tempat yang normal. Ini berarti bagian ujung lidah akan kurang mendapatkan sensasi dari sentuhan. Akibatnya, ketika bayi mulai belajar mengoceh, bagian belakang lidah akan lebih banyak digunakan dari pada lidah bagian depan dan bibir. Kadang-kadang suara akan lebih dihasilkan dari tenggorokan, bukannya mulut.

Akan lebih membantu bila kita mengetahui dari bagian mulut mana suara-suara di bawah ini dihasilkan:

p b m   - Bibir atas dan bibir bawah bersama.  
t d n l - Ujung lidah menempel pada gusi di belakang gigi depan.
k g       - Bagian belakang lidah terangkat menempel pada langit-langit mulut.

Suara lain yang akan muncul berikutnya termasuk:

f  v  s  z  sh  ch  j  r  th

Bila anda telah mengerti tentang pola normal suatu suara, anda dapat mendorong pengucapannya dan dengan hati-hati mencegah suara yang abnormal. Kita cenderung secara tidak sadar mengulang kembali apa yang bayi ‘katakan’ atau lakukan, dan bayi juga meniru apa yang kita lakukan. Jadi, ketika anda bermain atau berbicara dengan anak anda, anda dapat mendorong suara 'baik' dengan mengucapkannya sendiri, misalnya dengan mengoceh mama, papa, lala, dada, nana. Jika anak anda menggunakan suara tenggorokan, celotehkan kembali suara depan, misalnya nanna / dada.

Banyak bermain dan 'berbicara' satu sama lain akan mendorong suara ‘depan’, terutama suara yang dihasilkan bibir dan ujung lidah. Merangsang bibir dan ujung lidah akan mendorong penempatan lidah ke depan, yang baik untuk perkembangan suara dan bicara anak anda.

Kegiatan berikut akan membantu mengembangkan sensasi dan kesadaran oral serta mendorong mereka untuk bereksperimen dengan suara:

Permainan Bibir

a) Mengecap-ngecap bibir atas dan bawah /meniup dengan lembut/mencium.
b) Mendorong 'suara m', dengan mengucapkannya dalam bermain.
c) Mendorong suara 'p' dan 'b'
d) Membuat wajah lucu dengan bayi anda, mungkin di depan cermin atau
    merasakan gerakan wajah dengan jemari masing-masing. Tunjukan suara
    ‘oo’, 'ee', 'aa' yang memiliki pola berbeda pada bibir.
e) Perhatikan apakah anak anda menempatkan bibir mereka di sekeliling sendok ketika makan.

Permainan Lidah
a) Tirukan gerakan lidah anak anda dan dorong mereka untuk mengikuti gerakan
     lidah anda (coba gerakan lidah masuk, keluar dan menjilat bibir).
b) Letakkan sedikit makanan di luar bibir mereka dan dorong mereka untuk
    menjilatinya.
c) Dorong suara ‘n’,’t’ dan ‘d’ misalnya celoteh 'nanna'
d) Dengan lembut rangsang ujung lidah anak anda dan gusi depan atas mereka
    dengan sikat gigi yang sangat lembut.

Berbicara

Mendorong 'percakapan'. Bicara dan mengoceh bergantian dengan anak anda. Tirulah suara yang mereka buat, kecuali suara tenggorokan.

Mendengarkan

Semua anak harus belajar untuk mengenali suara anda dari sejumlah besar suara lain di sekitar mereka. Tidak seperti kita, mereka tidak dapat 'tune in’ ke dalam satu suara, seperti misalnya seseorang yang berbicara dan mengabaikan suara lainnya. Oleh karena itu, anda perlu membuatnya lebih mudah bagi mereka dengan cara mengurangi kebisingan latar belakang, seperti televisi atau radio. Hal itu bahkan lebih penting bagi anak-anak dengan celah langit-langit, karena pendengaran mereka mungkin terpengaruh juga. Namun, beberapa strategi sederhana dapat membantu:

a) Duduklah sejajar dengan anak sehingga anak dapat melihat wajah anda.
    Pastikan kontak mata dengan anak sebelum anda berbicara (Jika mereka  
    tidak melihat sangat mungkin mereka tidak mendengarkan).
b) Gunakan suara merdu dan menarik sehingga anak anda tertarik
    mendengarkan.
c) Panggillah nama mereka sebelum berbicara untuk mendapatkan perhatian
    mereka.
d) Berbicaralah dengan jelas dan perlahan dengan kalimat-kalimat pendek.


Kegiatan untuk membantu anak mendengarkan

a) Sumber suara yang bising - anak menyukai benda-benda yang dapat dipukul atau
    diguncang untuk menghasilkan suara.   
b) Lagu dan cerita bersajak membantu anak mendengarkan dan mengantisipasi apa
    yang akan terjadi berikutnya dalam lagu/cerita.
c) Lakukan ‘jalan-jalan bising’ di sekitar rumah. Tarik perhatian mereka pada suara-
    suara di sekitar mereka, misalnya bel pintu, detak jam dinding, suara burung, dll

Strategi umum untuk membantu perkembangan bicara
1. Terima apa pun yang anak anda katakan tanpa kritik, tetapi ulangi kembali
    perkataanya dengan ucapan yang benar. Misalnya jika anak mengatakan ‘mola’
    untuk ‘bola’, katakan kembali dengan “Ya, ini bola.  ‘Mamak’ untuk ‘bapak’ dengan
    ‘Ya, itu bapak’.
2. Mendengarkan pengucapan kata yang benar dari anda sangat penting bagi anak –
    pengucapan suara yang benar dari anak dapat terjadi tanpa terapi.

Gagasan Lain

Tunjukkan pada anak anda apa yang terjadi jika anda meniup tangan mereka atau benda-benda seperti bulu atau kertas. Tiuplah makanan supaya dingin, cium tangan anda dan tiupkan ciuman jauh. Dorong anak anda untuk mengikuti kegiatan tersebut dengan LEMBUT dan santai. Berhentilah segera bila terlihat ada ketegangan atau anak merasa dipaksa (NB: Bukan ide yang baik untuk memberikan anak anda alat musik, seperti peluit, atau mainan yang harus mereka tiup untuk menghasilkan suara - anak-anak secara alami ingin membuat suara sekeras mungkin! Ini berarti mereka akan menggunakan tiupan kuat, dan ini bukanlah pola yang baik untuk dilakukan.

(Dikutip dari Speech and Language Therapy Department United Kingdom)

No comments: