Tiga tahun yang lalu
Aku lihat kau di pojok ruang itu
Sendiri dalam diammu
sesepi lampu temaram yang menyinari tubuh telanjangmu
Aku tak suka melihat tubuh tak normalmu
Aku tak suka dengan kulit keriputmu
Aku benci dengan wajah jelekmu
Ingin kutinggalkan saja kau disana
Atau kubuang saja di pinggir jalan
Apa peduliku
Aku juga tak menginginkanmu
Penyesalan itu datang ketika tiba-tiba
rasa sayang sebagai seorang ibu menyerang hatiku
rasa kasih yang telah tumbuh sejak kau bersarang di rahimku menggigit perasaanku
meninggalkan tetes air mata di tiap sudut mataku
Aku terdiam, lama
Aku sesali diriku
Aku salahkan diriku
Aku juga menyalahkan Tuhan
Mengapa Tuhan biarkan anak cacat ini berkembang dalam rahimku
mengapa Tuhan biarkan ia lahir dan menjadi anakku
Mengapa tak Tuhan ambil saja nyawanya
Agar hilang maluku
Agar tak ada sedihku
Penyesalan itu kembali datang lewat kata-kata lembut seorang ibu
Yang kemudian menyadarkanku
Anak ini adalah amanah Allah untukkku
pertanda cinta Allah padaku
Agar bertambah iman dan sabarku
Agar bertambah syukurku
Kunikmati saja hari-hari bersamamu
Bersabar atas sakit hatiku
ketika tusukan demi tusukan jarum suntik menusuk tubuhmu
meninggalkan bekas pada paha, tangan, dan kaki-kaki mungilmu
Bersabar atas nyeri hatiku
ketika melepas engkau dari pelukanku,
mengantarmu dalam ruang dingin itu, untuk tersakiti,
untuk suatu peristiwa yang bernama operasi
Bersabar atas lelah hatiku
melihatmu menempuh perjalanan ribuan kilometer
unutk beberapa tetes hormon yang akan membantu pertumbuhanmu
Bersabar dan terus bersabar
melihatmu menjalani hari-hari dengan terapi yang entah kapan akan berhenti
untuk membantu bicara dan gerak motorikmu
Maafkan aku tak bisa memberikan semua yang terbaik untukmu
Maafkan aku kadang tak mampu sabar atas semua tingkah lakumu
tak mampu sabar atas semua keterbatasanmu
kadang kesal dengan segala keterlambatanmu
Maafkan aku pernah membandingkanmu dengan anak lain seusiamu
maafkan aku tak bisa menjadi ibu yang terbaik untukmu
tapi, aku akan terus berusaha memberikan semua yang aku bisa
karena aku masih punya selangit cinta
selautan kasih yang selalu akan aku berikan buatmu
Selamat ulang tahun, sayang
Diusia tiga tahunmu baru aku tahu
kau adalah anugerah teindah untukku
ketika kau mampu membuatku tersenyum dalam sedihku
mampu membuatku tertawa dalam marahku
Teruslah bersinar
teruslah jadi matahariku
Selamanya
6 Oktober 2010
No comments:
Post a Comment